Pavilion Instalation

Kinematic Pavillion 2.0 : Percussion
Arsitektur Musikal
Lingkungan perkotaan yang terputus dari alam seringkali gagal dalam menyediakan sarana yang layak untuk masyarakat berinteraksi, bereksplorasi, dan belajar. Dalam menjawab tantangan ini, Kinematic Pavilion telah diadaptasi menjadi sebuah instalasi arsitektural-musikal melalui kolaborasi antara arsitek, musisi, dan pengrajin. Berlokasi di Hutan Sampireun, Bintaro, proyek ini menggabungkan arsitektur dengan musik, menciptakan sebuah kubah instrumen perkusi yang menyatu harmonis dengan alam sekitar, menampilkan alat musik sederhana yang dapat dibuat sendiri (DIY) dari material bangunan ramah lingkungan. Instrumen musik ini dirancang agar inklusif dan dapat diakses oleh semua orang, termasuk anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas, sehingga menciptakan ruang publik yang ramah dan fungsional bagi berbagai lapisan masyarakat.
Alat musik aerofon yang terbuat dari pipa PVC bebas timbal dan cat ramah lingkungan berpola psikedelik, diatur dalam berbagai tangga nada, sehingga memungkinkan siapa saja, tanpa perlu memiliki pengetahuan musik, untuk bermain dan menciptakan melodi. Lantai pedestal dan alat perkusi yang terbuat dari plastik daur ulang serta sekam padi menghadirkan suara yang beragam, sementara 2 kubah kecil sebagai tirai panggung, dianyam dari limbah kain agar dapat berputar dengan ringan.
Kesederhanaan dalam konstruksi dan penggunaannya secara manual mencerminkan esensi desain analog, memberikan kemudahan pemahaman dan penggunaan bagi semua pengunjung. Kinematic Pavilion 2.0 mendefinisikan ulang arsitektur—bukan hanya sebagai seni tata ruang, tetapi juga sebagai sarana yang menghubungkan berbagai komunitas melalui kreasi musik.